Teras kelas SDN Sawahan, Mojosari
Senin, 31 Desember 2012
GALERI
Grup Drumband SDN Sawahan, Mojosari, Mojokerto
Kegiatan Outbound di Villa Suryo, Ketapanrame, Trawas, Mojokerto
Festifal Tari Pekan Seni Pelajar Jatim di Probolinggo, 22 Juni 2010
Kunjungan ke Museum Loka Jala Crana, Surabaya
Wisuda Purnawidya SDN Sawahan, Mojosari, Mojokerto
Kegiatan Pembelajaran di SDN Sawahan, Mojosari, Mojokerto
Persiapan sebelum melaksanakan senam pagi di SDN Sawahan, Mojosari
Kegiatan ekstrakurikuler renang di MK Ngoro, Mojokerto
Outing Class ke Jatim Park II dan Batu Night Spectacular, Kota Batu
Menyaksikan Pentas Lumba-lumba di Ruko Royal, Jl. Airlangga, Mojosari
KEPRAMUKAAN
GERAKAN PRAMUKA
INDONESIA (The Indonesia Scout Movement)
Sejarah
Kepramukaan
Scouting yang di kenal di Indonesia dikenal dengan istilah Kepramukaan,
dikembangkan oleh Lord Baden Powell sebagai cara membina kaum muda di Inggris
yang terlibat dalam kekerasan dan tindak kejahatan, beliau menerapkan scouting secara
intensif kepada 21 orang pemuda dengan berkemah di pulau Brownsea selama 8 hari
pada tahun 1907. Pengalaman keberhasilan Baden Powell sebelum dan sesudah
perkemahan di Brownsea ditulis dalam buku yang berjudul “Scouting for Boy”.
Melalui buku “Scouting for Boy” itulah kepanduan berkembang termasuk di
Indonesia. Pada kurun waktu tahun 1950-1960 organisasi kepanduan tumbuh semakin
banyak jumlah dan ragamnya, bahkan diantaranya merupakan organisasi kepanduan
yang berafiliasi pada partai politik, tentunya hal itu menyalahi prinsip dasar
dan metode kepanduan.
Keberadaan kepanduan seperti ini dinilai
tidak efektif dan tidak dapat mengimbangi perkembangan jaman serta kurang
bermanfaat dalam mendukung pembangunan Bangsa dan pembangunan generasi muda
yang melestarikan persatuan dan kesatuan Bangsa.
Memperhatikan keadaan yang demikian itu dan atas dorongan para tokoh kepanduan
saat itu, serta bertolak dari ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960, Presiden
Soekarno selaku mandataris MPRS pada tanggal 9 maret 1961 memberikan amanat
kepada pimpinan Pandu di Istana Merdeka. Beliau merasa berkewajiban
melaksanakan amanat MPRS, untuk lebih mengefektifkan organisasi kepanduan
sebagai satu komponen bangsa yang potensial dalam pembangunan bangsa dan
negara.
Oleh karena itu beliau menyatakan pembubaran organsiasi kepanduan di Indonesia
dan meleburnya ke dalam suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan yang
tunggal bernama GERAKAN PRAMUKA yang diberi tugas melaksanakan pendidikan
kepanduan kepada anak-anak dan pemuda Indoneisa. Gerakan Pramuka dengan lambang
TUNAS KELAPA di bentuk dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.
Meskipun
Gearakan Pramuka keberadaannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 238 tahun 1961, namun secara resmi Gerakan Pramuka
diperkenalkan kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961 sesaat
setelah Presiden Republik Indonesia menganugrahkan Panji Gerakan Pramuka dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961. Sejak itulah maka
tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka.
Perkembangan Gerakan Pramuka mengalami pasang surut dan pada kurun waktu
tertentu kurang dirasakan pentingnya oleh kaum muda, akibatnya pewarisan
nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah Pancasila dalam pembentukan
kepribadian kaum muda yang merupakan inti dari pendidikan kepramukaan tidak
optimal. Menyadari hal tersebut maka pada peringatan Hari Ulang Tahun Gerakan
Pramuka ke-45 Tahun 2006, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono
mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka. Pelaksanaan Revitalisasi Gerakan
Pramuka yang antara lain dalam upaya pemantapan organisasi Gerakan Pramuka
telah menghasilkan terbitnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang
GERAKAN PRAMUKA.
VISI,
MISI DAN STRATEGI GERAKAN PRAMUKA
VISI :
“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama
dan solusi handal masalah kaum muda”
MISI :
Mempramukakan kaum muda
Membina anggota yang berjiwa dan berwatak
pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq), serta selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Imteq)
Membentuk kader bangsa patriot pembangunan
yang memiliki jiwa bela Negara
Menggerakan anggota dan organisasi Gerakkan
Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan
Strategi:
Meningkatkan jumlah dan mutu satuan
pendidikan keparamukaan
Meningkatkan jumlah dan mutu peserta didik
Meningkatkan jumlah dan mutu tenaga pendidik
Memperbarui kurikulum pendidikan kepramukaan
Meningkatkan sarana dan prasarana Pendidikan
Memantapkan organisasi, sitem manajemen, dan
sumber daya
Meningkatkan pelaksanaan pelbagai program
Gerakan Pramuka
Tujuan
Kepramukaan
Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara
pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional,
bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi
spiritual, social, intelektual dan fisiknya, agara mereka bisa:
Membentuk, kepribadian dan akhlak mulia kaum
muda
Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah
air dan bela negara bagi kaum muda
Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga
siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang
tangguh, serta menjdai calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.
Prinsip Dasar Kepramukaan
Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip
dasar sebagai berikut:
Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama
hidup dan alam
Peduli terhadap dirinya pribadi
Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
Metode
Kepramukaan
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar
interaktif progresif melalui:
Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
Belajar sambil melakukan
Sistem berkelompok
Kegiatan yang menantang dan meningkat serta
mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani
peserta didik
Kegiatan di alam terbuka
Sistem tanda kecakapan
Sistem satuan terpisah untuk putera dan
puteri
Kiasan Dasar
Lambang
Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka berlambangkan: Gambar silhouette TUNAS
KELAPA
Uraian arti Lambang Gerakan Pramuka
Buah kelapa/nyiur dalam keadaan tumbuh
dinamakan “CIKAL”, dan istilah “cikal bakal” di Indonesia berarti: penduduk
asli yang pertama yang menurunkan generasi baru.
Jadi buah kelapa/nyiur yang tumbuh itu
mengandung kiasan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup
Bangsa Indonesia.
Buah kelapa/nyiur dapat bertahan lama dalam
keadaan yang bagaimanapun juga.
Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat, ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat, ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
Kelapa/nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang
membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan
sekelilingnya.
Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka dapat
menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana dia berada dan dalam keadaan
bagaiaman juga.
Kelapa/nyiur tumbuh menjulang lurus keatas
dan merupakan salah satu pohan yang tertinggi di Indonesia.
Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
Akar Kelapa/nyiur tumbuh kuat dan erat di
dalam tanah.
Jadi lambang itu mengkiaskan, tekad dan
keyakinan tiap Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan
yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya
untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
Kelapa/nyiur adalah pohon yang serba guna,
dari ujung atas hingga akarnya.
Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaanya kepada kepentingan Tanah air, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaanya kepada kepentingan Tanah air, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
Lambang Gerakan Pramuka diciptakan oleh
Sumardjo Atmodipuro (almarhum), seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja
sebagai Pegawai Tinggi Departeman Pertanian
Lambang Gerakan Pramuka digunakan sejak
tanggal 14 Agustus 1961 pada Panji-panji Gerakan Pramuka yang dianugerahkan
kepada Gerakan Pramuka oleh Presiden republik Indonesia.
Pemakaian lambang Gerakan Pramuka sebagai
lencana dan penggunaannya dalam tanda-tanda, bendera, papan nama, dsb. diatur
dalam Petunjuk-petunjuk Penyelenggaraan.
Lambang Gerakan Pramuka berupa Gambar
silhouette TUNAS KELAPA sesuai dengan SK Kwartir Nasional No. 6/KN/72 Tahun
1972, telah mendapat Hak Patent dari Ditjen Hukum dan Perundangan-undangan
Departeman Kehakiman, dengan Keputusan Nomor 176634 tanggal 22 Oktober 1983,
dan Nomor 178518 tanggal 18 Oktober 1983, tentang Hak Patent Gambar TUNAS
KELAPA dilingkari PADI dan KAPAS, serta No. 176517 tanggal 22 Oktober 1983
tentang Hak Patent tuliasan PRAMUKA.
B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
C. Perkembangan Gerakan Pramuka
VISI
MISI
SEJARAH KEPRAMUKAAN
INDONESIA
A.
Pendahuluan
Pendidikan
Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang
penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk
itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan
Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai
negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang
Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang
Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging
= Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh
pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan
membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional.
Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse
Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale
Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul
Wathon).
Dengan
adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka
K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan
meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930
organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda
Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun
1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi
BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada
waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu
banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah
tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28
Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar
tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi yang terhimpun
dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13
September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI
(Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari
kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama
PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena
masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan
gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi
gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi
kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana
Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961
tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs
Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di
dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai
satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama
sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
C. Perkembangan Gerakan Pramuka
Ketentuan
dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik
pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata
banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya.
Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari
kota ke desa.
Kemajuan
Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap
tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira
80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun
1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan
kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa
Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan
Masyarakat.
Maka
tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi
bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka
Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang
muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka
Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di
dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan
pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan
pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.
sumber :http://www.pramuka.or.id
VISI DAN MISI
PRAMUKA SDN SAWAHAN, MOJOSARI, MOJOKERTO
PRAMUKA SDN SAWAHAN, MOJOSARI, MOJOKERTO
VISI
“Unggul dalam prestasi, sopan dalam
budi, berlandaskan iman dan taqwa serta berpijak pada ilmu pengetahuan dan
teknologi”.
MISI
- Mendorong semangat kebersamaan dan kekeluargaan
secara intensif kepada seluruh warga sekolah agar tercipta kepedulian sosial
yang tinggi.
-
Mendorong pengamalan agama yang
dianutnya dan menjunjung tinggi etika moral, sehingga menjadi sumber kearifan
dan kesantunan dalam bertindak.
RENCANA KERJA
GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA
SDN SAWAHAN
MOJOSARI - MOJOKERTO
TAHUN ANGGARAN 2012 –
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Umum
a.
Dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor 137 tahun 1987 telah diterbitkan Petunjuk Penyelenggaraan Gugus Depan
Gerakan Pramuka, sebagai pedoman untuk menghimpun peserta didik yang terdiri
dari Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, dan Pramuka Pandega
dalam satu kesatuan organik yang disebut Gugus Depan, agar mudah dibina dan dikelola.
b.
Gerakan Pramuka merupakan salah satu
wadah dan usaha pembinaan generasi muda, yaitu anak-anak dan pemuda yang
berusia 7 sampai dengan 25 tahun, dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan
dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya diserasikan dengan keadaan,
kepentingan dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia.
c.
Untuk menjamin keserasian, keselarasan
dan kesinambungan dalam usaha pembinaan generasi muda melalui Pendidikan
Kepramukaan, maka Gerakan Pramuka akan mengadakan hubungan yang erat dan
kerjasama yang baik dengan orang tua, guru dan perserta didik.
2.
Dasar
a.
Keputusan Presiden RI Nomor 104 Tahun
2004 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
b.
Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor 086 Tahun 2005 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
c.
Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor 137 Tahun 1987 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugus Depan
Gerakan Pramuka.
3.
Maksud dan Tujuan
a.
Maksud Rencana Kerja ini adalah untuk
digunakan sebagai dasar dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan kepramukaan di SDN
Sawahan, Mojosari, Mojokerto.
b.
Tujuannya adalah untuk menghimpun peserta
didik yaitu Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang dalam kegiatan yang terpola
agar mudah dibina dan dikelola.
4.
Penyusunan Rencana Kerja
Penyusunan Rencana Kerja Tahun
Anggaran 2012 – 2013 dilakukan dengan:
a.
Mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan
Rencana Kerja Tahun Anggaran 2011 – 2012, guna menemukan keadaan Gugus Depan
Gerakan Pramuka SDN Sawahan, Mojosari, Mojokerto, menyangkut potensi,
kelemahan, peluang maupun hambatan.
b.
Program disusun berdasar pula pada
kemampuan dukungan dana dan kemampuan administrasi.
5.
Sistematika
Sistematika penyusunan Rencana Kerja
Tahun Anggaran 2012 – 2013 sebagai berikut:
BAB
I Pendahuluan
BAB
II Rencana Kerja Tahun Anggaran 2012
– 2013
-
Bidang Teknik Kepramukaan
-
Bidang Kegiatan Operasional
-
Bidang Administrasi dan Keuangan
-
Bidang Hubungan Masyarakat
-
Bidang Sarana Fisik
BAB
III Penutup
BAB II
RENCANA KERJA TAHUN
ANGGARAN 2012 – 2013
A.
BIDANG TEKNIK KEPRAMUKAAN
1.
Memfungsikan perangkat organisasi sesuai
dengan tugasnya.
2.
Memfungsikan peranan Dewan Penggalang
dalam Pasukan.
3.
Memfungsikan Dewan Kehormatan Gugus Depan.
B.
BIDANG KEGIATAN OPERASIONAL
1.
Meningkatan pencapaian syarat-syarat
kecakapan umum (SKU), dan syarat-syarat kecakapan khusus (SKK).
2.
Selalu ikut serta dalam setiap kegiatan
yang diselenggarakan oleh kwartir-kwartir maupun Satuan Pramuka lain.
3.
Mengadakan Persami sebagai orientasi
anggota kelas IV, V, dan VI dengan kegiatan yang menarik dan menantang.
4.
Mengadakan Upacara Hari Pramuka.
C.
BIDANG ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
1.
Melaksanakan Sistem Administrasi
2.
Pengadaan sarana dan peralatan
administrasi (ATK).
3.
Mengelola Dana Tahunan dari Sekolah
secara efektif.
D.
BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT
1.
Pemantapan koordinasi dan komunikasi
dengan Kwartir Ranting dan Kwartir Cabang.
2.
Mengadakan kerjasama dengan satuan
Pramuka lain dan organisasi lain.
3.
Penerbitan Weblog SDN Sawahan, Mojosari,
Mojokerto secara baik dan terus menerus.
4.
Peningkatan penyampaian informasi ke
dalam dan keluar Gerakan Pramuka.
5.
Peningkatan citra Pramuka melalui
pembenahan model kegiatan dan metode belajar di kepramukaan.
6.
Penataan dan penertiban dokumentasi dan
data kepramukaan di SDN Sawahan, Mojosari, Mojokerto, serta selalu mengupayakan
adanya dokumentasi pada setiap kegiatan Gugus Depan.
7.
Selalu berperan aktif dalam membantu
kegiatan di Sekolah seperti kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), Peringatan
Hari Besar Nasional (PHBN), dll.
E.
BIDANG SARANA FISIK
1.
Mengadakan perbaikan barang dan
perlengkapan kepramukaan yang rusak.
2.
Menambah barang-barang inventaris secara
bertahap.
BAB III
PENUTUP
Gerakan Pramuka sebagai Lembaga
Pendidikan luar sekolah dan sekaligus merupakan wadah pembinaan generasi muda
dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, ikut serta
secara aktif mendidik sumber daya manusia agar dapat menjadi kader bangsa yang
bertanggung jawab atas tercapainya tujuan perjuangan nasional.
Untuk itu diharapkan adanya semangat
kerja dan rasa pengabdian yang tinggi, serta kerja sama yang kompak dan serasi
terutama dalam lingkungan Gerakan Pramuka maupun instansi Pemerintah dan
masyarakat.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua dalam membina dan
mengembangkan sumber daya manusia melalui Pendidikan Kepramukaan sehingga
menjadi warga negara Indonesia yang Pancasilais, manusia yang berbudi pekerti
luhur, kader pembangunan yang handal. Amin.
Langganan:
Postingan (Atom)